
Dalam membuat suatu karya, tidak hanya dibutuhkan teori. Mengapa demikian? Karena teori yang mendalam tanpa adanya praktik dalam merealisasikan pengetahuan tersebut tetap tidak menghasilkan suatu produk yang dapat dimanfaatkan secara langsung. Seseorang yang telah memiliki kemampuan memadukan teori dan praktik untuk menghasilkan sesuatu berarti orang tersebut sudah dapat dikatakan mempunyai jiwa wirausaha. Hal itulah yang saat ini sedang diupayakan tertanam dalam diri siswa untuk dapat meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan dengan keterampilan yang dimilikinya.
Saat ini kondisi bangsa kita, Indonesia kian terpuruk, beberapa diantaranya adalah masih banyaknya pengangguran di Indonesia (termasuk di dalamnya lulusan perguruan tinggi baik jenjang D3 maupun S1), SDM di Indonesia kurang mampu bersaing, rendahnya perilaku dan jiwa wirausaha, dan sebagainya.
Solusi dari masalah-masalah di atas adalah wirausaha, tetapi jumlah wirausaha di Indonesia masih sangat sedikit yaitu sekitar 0,18% dari jumlah penduduknya. Padahal, suatu negara dikatakan maju apabila negara tersebut memiliki jumlah minimum wirausaha sebesar 2% dari penduduknya.
Oleh karena itulah maka pemerintah melalui pendidikan formal di Indonesia, mencantumkan mata pelajaran kewirausahaan menjadi salah satu mata pelajaran wajib yang harus dipelajari mulai dari tingkatan sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas atau jenjang SMA. Maka perlu adanya penanaman nilai-nilai kewirausahaan dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulum yang digunakan saat ini.
Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di sekolah tingkatan atas atau SMA digolongkan sebagai pengetahuan transcience-knowledge yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni, teknologi, dan ekonomis ini disajikan berbagai keterampilan dari mulai keterampilan membuat produk kerajinan tekstil, produk kerajinan limbah tekstil, alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC, alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik, budidaya tanaman hias, budidaya tanaman pangan, produk pembersih, serta pengawetan bahan nabati dan hewani.
Di dalam pelajaran Kewirausahaan, bentuk pengajaran mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan ini lebih bersifat student-centered (terpusat pada siswa), maksudnya siswa yang ditekankan untuk aktif sedangkan guru berfungsi sebagai fasilitator dan motivator. Hal itu bertujuan agar potensi dalam diri siswa lebih tergali secara bebas dan mampu menghasilkan karya yang beragam dengan tetap menerapkan karakter positif dalam dirinya.
Jika berbicara tentang manfaat belajar kewirausahaan disekolah, akan sangat banyak sekali salah satunya adalah tumbuhnya kemampuan berpikir dan kemampuan bekerja keras dari para siswa.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.